Sabtu, 24 Mei 2014

Teruntuk Tuan yang pernah kusebut "Dia"



Tuan,
Bagaimana kabarmu? 
Masihkah kamu menyukai rinai hujan yang senang membasahi bumi?
Masihkah kamu mengagumi senja?
Masihkah kamu menyukai Teh dingin?



Bagaimana kamu melewati hari-harimu?
Masihkah kamu senang menghabiskan malam dengan hobimu?
Masihkah kamu kerap kali bangun kesiangan?^^
Masihkah kamu sibuk dengan rutinitasmu?

Lalu,, Tuan,

Bagaimana dengan Hatimu?
Masihkah ada aku di dalam sana? 
Masihkah kamu sering mengunjungi rumahku? 
Masih bisakah aku menulis tentang kamu?



Jawabmu pasti Tidak,

Yah, kamu dan aku sama-sama tahu kalau kita tak akan pernah bisa menjadi “KITA” dalam dunia nyata, dan dalam hayal pun sulit walau bisa tapi kita sama-sama menghindari hal tersebut.

Sekalipun kita mengenal dan mengetahui pasti bagaimana hati kita, mencari tahu, menjaga rasa dan menyukai dalam diam.

Tuan,

Terimakasih dan Maaf !

Sekalipun aku pernah percaya kalau Cinta tak memerlukan kata “terimakasih dan maaf”, karena sejatinya Cinta harus saling memberi dan menerima kekurangan.

Tapi sekali lagi ini bukan Cinta,, entah apa,, aku sama sekali tidak tahu.

Tuan,

Semoga harimu dipenuhi kebahagiaan

Berbahagialah dan tetap menjadi pribadi baik yang selalu kukagumi

Jika rasamu sedang bahagia, ingatlah aku dan tersenyumlah.
Dan kelak jika kamu rindu, aku berharap bukan aku yang kamu rindukan, melainkan hatiku, rumah ternyaman yang pernah dihuni olehmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar