Sabtu, 24 Mei 2014

Teruntuk Tuan yang pernah kusebut "Dia"



Tuan,
Bagaimana kabarmu? 
Masihkah kamu menyukai rinai hujan yang senang membasahi bumi?
Masihkah kamu mengagumi senja?
Masihkah kamu menyukai Teh dingin?



Bagaimana kamu melewati hari-harimu?
Masihkah kamu senang menghabiskan malam dengan hobimu?
Masihkah kamu kerap kali bangun kesiangan?^^
Masihkah kamu sibuk dengan rutinitasmu?

Lalu,, Tuan,

Bagaimana dengan Hatimu?

"Pakaian"(ku)



Lama tak mengunjungimu, membuatku rindu dan sedikit ingin menuliskan beberapa kata untuk mengisi lembar blog yang sepertinya sudah dipenuhi sarang laba-laba ^^. Kali ini saya menuliskan karakter “pakaian”ku dengan kata lain Suamiku, sekaligus  Kekasihku, Ibuku, Ayahku, Saudaraku, dan Sahabatku.
Mengapa kusebut dia sebagai “pakaian”? Allah SWT berfirman, “Mereka (para isteri) adalah pakaian bagimu dan kamu (para suami) adalah pakaian bagi mereka” (Al-Baqarah:187). Sebagaimana fungsi pakaian yaitu sebagai penutup, maka begitupula dengan suami ataupun isteri saling menutupi kekurangan masing-masing, saling

Jumat, 22 November 2013

Galau PascaWedd

Bismillah....
      Lama tak mengunjungi laman ini,, jadi kangen juga, sudah sekian banyak yang ingin saya tuliskan tapi terkadang rasa malas nulis datang juga.
Dan akhirnya kesempatan dan kemauan datang bersamaan yang membuat jemari saya ingin menuliskan sedikit pengalaman yang saya alami selama pasca wedding.

      Tak terasa sudah hampir setengah tahun saya menjalani pahit manisnya berumah tangga. Teringat pada tanggal 6 Juni tahun ini, pukul 11.00, hari sabtu, Dia mengucapkan ijab kabul di hadapan ayah saya,pak imam dan disaksikan kepala desa dan para tamu. Sementara saya berada dalam kamar, dengan perasaan dag dig dug,, rasanya lebih gugup dari ujian meja. Dia mengucapkan ijab kabul sebanyak 3X, kata orang-orang di kampung saya, rasa tidak sreg kalau hanya diucapkan sekali, untuk itu dengan sengaja dibuat tersendat-sendat selama 2X, dan yang ketiga kalinya Alhamdulillah diucapkan dengan mulus dengan suara lantang, dan perasaanku pun plong, plong :D
ijab kabul (8/6/13)


      Tapi tahukah ijab kabul dengan kata "saya terima nikahnya,, bla,,bla,,bla. dan bla,,bla.." itu hanya

Kamis, 23 Mei 2013

Galau PraWedd

Pukul 4:00 AM, masih terjaga, baru nongol lagi di kertas usang ini, ada banyak cerita yang ingin kusampaikan. Beberapa bulan ini saya mengalami banyak hal, entah itu suka maupun duka. Kebetulan baru kali ini sempat corat-coret lagi, sekalian sahur (baru nyadar, Ramadhan sudah di depan mata, tapi utang taon lalu belum lunas -_- ).

Kesempatan kali ini sedikit ingin bercerita mengenai kagalauan (ciyeilleh galau ^^) menjelang pernikahan kami yang dilangsungkan tanggal 8 bulan depan. Masih belum percaya kalau di umur menjelang 23 ini, saya sudah harus menjalani hidup dengan orang lain (bukan keluarga), walaupun sama pacar sendiri tapi rasanya pasti beda, sudah harus hidup mandiri, cari uang sendiri, mengatur keuangan sendiri, dikelolah sendiri, kalau ada masalah harus diselesaikan sendiri, beli ini itu sendiri yang selama ini jarang banget belanja kebutuhan kalau tidak bareng mama, bahkan kebutuhan paling pribadi pun masih mamah yang beliin sampai-sampai semua ukuran, sepatu, pakean dll mamah pasti hafal betul. Kalau lagi milih barang pasti minta pendapat sang mamah. Jadinya pasti ada yang hilang saat sudah berumah tangga sendiri, apalagi kalau saya tinggal di Daerah yang berbeda sama mamah.

Minggu, 31 Maret 2013

Kenapa, kenapa dan kenapa ?

Pertanyaan yang diawali dengan kata  "KENAPA", katanya orang yang selalu bertanya dengan kata itu adalah orang bodoh,, katanya sih.....

Dengan kata lain saya adalah orang bodoh, dan saya meng'iya'kannya saja,, saya adalah orang bodoh, paling bodoh mungkin.
orang lain sedang sibuk menikmati hidup sementara saya hanya terpengkur meratapi hidup, meratapi nasibku yang akhir-akhir ini begitu buruk. nasib yang begitu complicated, komplit buruknya.
Semua masalah datang bersamaan dan berusaha terus menerus menghujam saya.

Sabtu, 19 Januari 2013

Bukan Kamu, Tapi Dia...

Pertemuan pertama, tidak kusangka itu adalah langkah awal dari perasaanmu ...
Teringat saat itu, sekitar pukul 16.30, tanggalnya lupa, yang jelas awal bulan september (Syawal) 2012, karena saat itu saya puasa Syawal.


Pertemuan sore itu, mengingatkanku akan senyummu yang ternyata masih membekas dalam ingatanku.
Ketika aku berdiri di depan gerbang sebuah rumah sambil sibuk sendiri dengan telepon genggamku. Kau datang dengan roda duamu sambil melontarkan senyum,
Aku cuek saja, tidak kupeduli ada tidaknya seseorang di depanku.

Hanya sekilas aku melirikmu, setelah itu kulanjutkan kegiatanku sebelumnya.
Kupalingkan wajahku, karena ku tak tertarik atau illfeel dengan sosok pria yang memiliki rambut yang agak panjang, dan sok kenal.

Pikirku saat itu, ''ini orang siapa yah, oh mungkin tamu dari salah satu penghuni rumah ini''.

Jumat, 21 Desember 2012

Sayap Sayap Patah

Sejenak ku terdiam
Kepada siapakah ku harus mengeluh
Kepada siapakah ku harus mengaduh

Rasa yang begitu sesak
Setiap kali melihat dan mendengarmu
Apakah itu yang kamu harapkan
Masih adakah rasa itu untukku?